“Artinya setelah teman-teman yang sebelumnya enggak punya penghasilan menjadi punya (penghasilan), maka mereka harus punya rasa berbagi, sehingga itulah target dari perusahaan kami yakni berbagi kepada yang membutuhkan salah satunya anak yatim. Ada sebanyak 200 paket anak yatim dan itu rutin dilakukan setiap bulannya,” katanya di Surapati Core, Jalan Surapati, Rabu (27/4/2022).
Yoga menjelaskan, Prolov merupakan badan usaha yang berbasis properti teknologi dengan memiliki platform mempertemukan marketing (member), pencari rumah, dan developer, hingga perangkat legal lainnya.
Misalnya, notaris. Lewat platform ini, kata Yoga, mereka sudah membantu sebanyak 3000 member yang rata-rata dari banyak profesi bahkan ada pula yang pengangguran serta sudah tersebar di Bandung Raya bahkan di beberapa pulau.
“Kami punya lebih 150 perumahan yang dipasarkan dan ribuan rumah second. Jadi, dengan sistem properti teknologi kami kemas dalam aplikasi guna memudahkan member berbisnis tanpa harus keluar dari pekerjaan mereka atau misalnya ibu rumah tangga bisa sambil mengurus rumah dan anak-anaknya,” katanya.
Dia berharap perusahaannya ini mampu membantu banyak orang agar dapat memiliki rumah idaman dan membantu masyarakat berbisnis properti.
Sebab, saat ini Yoga melihat pencari properti ialah generasi milenial yang usianya mulai 25-45 tahun, bahkan ada pula generasi Z yang melirik properti sebagai investasi mereka.(*)